Jangan Lupa Hijriah
Tuesday, 17 September 2019
1 Comment
JANGAN LUPA HIJRIAH
Tahun Baru
Hijriah merupakan salah satu hari
besar yang dimiliki umat Islam di
seluruh penjuru dunia. Peringatan yang hadir setiap setahun sekali itu untuk
mengenang peristiwa hijrahnya Rasulullah saw. dan para pengikutnya dari Mekkah
menuju Madinah. Namun jika ditinjau pada realita saat ini sangat begitu minim sekali kita jumpai
orang-orang yang merayakan tahun baru hijriah (Islam), khususnya kita sebagai
orang muslim, beda halnya dengan dengan tahun baru Masehi. Sampai-sampai hampir disetiap stasiun televisi pun
ditayangkan moment tahun baru yang tidak seharusnya kita rayakan. Dan sangat
disayangkan jika kita sendiri sebagai umat muslim tidak mengetahui tahun baru
kita sendiri.
Sejarah
Dibentuknya perhitungan tahun baru islam
terjadi pada masa kholifah Umar bin Khattab r.a. Salah satu riwayat
menyebutkan, bahwa ketika khalifah mendapat surat balasan yang
mengkritik bahwa suratnya terdahulu dikirim tanpa angka tahun. Beliau lalu
bermusyawarah dengan para shahabat dan singkat kata, mereka pun berijma’
untuk menjadikan momentum tahun di mana terjadi peristiwa hijrah Nabi saw.
sebagai awal mula perhitungan tahun dalam Islam.
Sedangkan
sistem kalender qamariyah berdasarkan peredaran bulan konon
sudah dikenal oleh bangsa Arab sejak lama. Demikian juga nama-nama bulannya serta
jumlahnya yang 12 bulan dalam setahun. Bahkan mereka sudah
menggunakan bulan Muharram sebagai bulan pertama dan Dzulhijjah sebagai bulan
ke-12 sebelum masa kenabian.
Sehingga
yang dijadikan titik acuan hanyalah tahun dimana terjadi peristiwa hijrah Nabi
saw, bukan bulan
dimana peristiwa hijrahnya terjadi. Sebab menurut riwayat, beliau dan Abu Bakar r.a. hijrah ke Madinah pada bulan Sya’ban, atau bulan Rabiul Awwal menurut
pendapat yang lain, tapi yang pasti bukan di bulan Muharram. Namun
bulan pertama dalam kalender Islam tetap bulan Muharram.
Latar
belakang
Hal yang membuat tahun baru hijriah begitu
minim dirayakan oleh umat islam salah satunya ialah
karena sejak awal kita hidup di alam yang telah didominasi oleh sistim dan
tatanan yang bukan berasal dari Islam. Bahkan, sekedar tahu terjadi
pergantian Tahun baru Hijriah saja lantaran kalender yang warnanya merah alias hari libur, dan kurangnya
pegetahuan sejak awal oleh orang tua kepada anakya akan petingya mengetahui dan
menggunakan kaleder hijiriah .
Pandangan islam
Di riwayatkan oleh
Abu dawud yang berbunyi : “…………………………….”
“Barang siapa yang menyerupai suatu
kaum, maka ia termasuk golongan dari mereka” Hadis ini memberikan acuan bahwasanya sangat diharamkan bagi umat Islam menyerupai kaum kafir
dalam hal-hal yang menjadi ciri khas kekafiran mereka (fi
khasha`ishihim),
seperti aqidah dan ibadah mereka, hari raya mereka, pakaian khas mereka, cara
hidup mereka.
Disamping itu menurut pandangan ulama’ terdahulu, tidak ada perintah
secara khusus dari Rasulullah saw, untuk melakukan perayaan penyambutan tahun baru
Hijriah secara ritual. Bukankah penetapan sistem kalender Islam baru saja
dilakukan di masa khalifah Umar bin Al-Khattab r.a.? Selain itu memang
tidak mendapati nash yang sharih tentang ritual khusus
penyambutan tahun baru, apalagi dengan i’tikaf, shalat qiyamullail, zikir-zikir tertentu
atau bahkan Kegiatan-kegiatan besar islam seperti PHBI dll. Kalau pun ada,
hadits-haditsnya sangat lemah bahkan sampai kepada derajat maudhu’
dan mungkar hadits.
Lantas apakah
dilarang merayakan tahun baru hijriah
Meninjau pernyataan diatas bukan berarti
tidak diperbolehkan merayakan tahun baru hijriah, sebab selama tidak ada nash
yang mengharamkan secara langsung dengan ibadah yang dibuat-buat, hukumnya
boleh-boleh saja. Yang terpenting bila kegiatan itu memang punya manfaat besar
baik secara dakwah islam Maupun syiarnya. Dan tak kalah pentingnya jangan
sampai menimbulkan interpretasi bahwa setiap malam satu muharram seperti kegiatan yang disebutkan diatas tadi.
Sebab hal tersebut bisa menimbulkan kesalah fahaman (fitnah) dikemudian hari
yang harus kita hindari.
Dengan
demikian Umat Muslim tidak usah serta merta mengikuti perayaan hari raya agama
lain, termasuk perayaan Tahun Baru Masehi. Toleransi antar umat beragama bukan
berarti menggunakan atribut agama lain, melainkan tidak memaksakan umat lain
untuk mengikuti ajaran mereka dan atribut ibadah serta perayaan mereka. Tidak
selayakya bagi umat Islam terjebak dalam perangkap seruan toleransi yang tidak
dibenarkan dalam Islam. Dan yang terakhir sedikit artikel ini saya buat bertujuan untuk memberi
pemahaman kepada kita semua, khususnya umat Islam akan pentingnya mengenal
tahun kita sendiri, dan tidak ikut serta dalam hal- hal yang
bersangkut paut dengan diri mereka ( kafir) dan agar memiliki identitas dan
jati diri sebagai umat rosululloh SAW.
Harrah's Casino Atlantic City - MapyRO
ReplyDeleteInformation and Reviews about Harrah's Casino Atlantic 인천광역 출장마사지 City - Find hotels, motels, and other 용인 출장샵 lodging near Harrah's Casino 과천 출장안마 in 양산 출장안마 Atlantic City, NJ. 충청북도 출장마사지