KONTRADISKSI PALESTINA
Friday, 19 January 2018
Add Comment
Setelah 1945, Britania Raya
menjaditerlibat dalam konflik kekerasandengan Yahudi, pemerintah Britania
menarik diri dari Mandat Palestina, menyatakan bahwa Britania tidak dapat
mencapai solusi yang diterima baik oleh orang Arab maupun Yahudi.
Badan PBB yang baru saja dibentuk
kemudian menyetujui Rencana Pembagian PBB (Resolusi Majelis Umum PBB18) pada 29
November 1947. Rencana pembagian ini membagi Palestina menjadi dua negara, satu
negara Arab, dan satu negara Yahudi. Yerusalem ditujukan sebagai kota
Internasional yang diadministrasi oleh PBB untuk menghindari konflik status
kota tersebut.
Komunitas Yahudi menerima rencana tersebut,
tetapi Liga Arab dan Komite Tinggi Arab menolaknya atas alasan kaum Yahudi
mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari
seluruh penduduk di daerah ini. Pada 1 Desember 1947, Komite Tinggi Arab
mendeklarasikan pemogokan selama 3 hari, dan kelompok-kelompok Arab mulai
menyerang target-target Yahudi. Karena ketidak setujuan antar salah satu dari dua
pihak ini,sehingga terjadi perang saudara yang dimulai oleh kaum Yahudi, yang
mula-mulanya bersifat defensif perlahan-lahan menjadi ofensif.
Pada
14 Mei 1948, sehari sebelum akhir Mandat Britania, Agensi Yahudi
memproklamasikan kemerdekaan dan menamakan negara yang didirikan tersebut
sebagai “Israel“. Sehari kemudian, gabungan lima negara Arab, Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon dan Irak menyerang
Israel, menimbulkan Perang Arab-Israel 1948. Maroko, Sudan, Yemen dan Arab
Saudi juga membantu mengirimkan pasukan dalam peperangan ini.
Setelah satu tahun pertempuran, genjatan senjata dideklarasikan dan batas
wilayah sementara yang dikenalsebagai Garis Hijau ditentukan. Yordania kemudian
menganeksasi wilayah yang dikenal sebagai Tepi Barat dan Yerusalem Timur,
sedangkan Mesir mengontrol Jalur Gaza. Setelah itu Israel kemudian diterima
sebagai anggota PBB pada tanggal 11 Mei 1949.
Selama
tahun 1950-an, Israel terus menerus diserang oleh militan Palestina yang
kebanyakan berasal dari Jalur Gaza yang diduduki oleh Mesir. Pada tahun 1956, Israel bergabung ke dalam
sebuah aliansi rahasia Britania Raya bersama dengan dan Perancis, yang betujuan untuk merebut kembali Terusan
Suez yang sebelumnya telah dinasionalisasi oleh Mesir. Walaupun berhasil merebut
Semenanjung Sinai, Israel dipaksa untuk
mundur atas tekanan dari Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai ganti atas
jaminan hak pelayaran Israel di Laut Merah dan Terusan Suez. Tahun 1967, Mesir,
Suriah, dan Yordania menutup
perbatasannya dengan Israel dan mengusir pasukan perdamaian PBB keluar dari wilayah
tersebut serta memblokade akses Israel terhadap Laut Merah.
Israel kemudian melancarkan serangan terhadap
pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi oleh Mesir.
Hal ini kemudian berujung pada Perang Enam Hari yang kemudian dimenangkan oleh
Israel. Pada perang ini, Israel berhasil merebut Tepi Barat, Jalur Gaza,
Semenanjung Sinai, dan Dataran Tinggi
Golan. Garis Hijau menjadi penanda batas antara wilayah administrasi Israel
dengan Wilayah pendudukan Israel. Batas wilayah Yerusalemjuga diperluas dengan
memasukkan wilayah Yerusalem Timur. Sebuah undang-undang yang mengesahkan
pemasukan wilayah ini kemudian ditetapkan. Hal ini kemudian berujung pada Resolusi Dewan
Keamanan PBB 478 yang menyatakan bahwa penetapan ini tidak sah dan melanggar
hukum internasional.
Kegagalan
negara-negara Arab pada perang tahun 1967 kemudian menyebabkan tumbuhnya
gerakan kemerdekaan Palestina oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Kira-kira akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an, beberapa kelompok militer Palestina melancarkan
berbagai gelombang serangan terhadap warga-warga Israel di seluruh dunia,
termasuk pula pembunuhan atlet-atlet Israel pada Olimpiade München 1972. Israel
m e m b a l a saksi tersebut dengan melancarkan Operasi Wrath of God (Kemarahan
Tuhan). Pada operasi ini, orang-orang yang bertang - gung jawab terhadap
peristiwa München ini dilacak dan dibunuh. Pada hari Yom Kippur 6 Oktober1973
yang merupakan hari suci Yahudi, pasukan Mesir dan Suriah melancarkan serangan
mendadak terhadap Israel. Perang tersebut berakhir pada tanggal 26 Oktober
dengan Israel berhasil memukul balik pasukan Mesir dan Suriah. Walaupun
demikian perang ini dianggap sebagai kekalahan Israel.
0 Response to "KONTRADISKSI PALESTINA"
Post a Comment