NEGERI SAKURA
Wednesday, 14 November 2018
1 Comment
NEGERI SAKURA
Sebagai Cerminan Pendidikan Dasar
Seiring berkembangnya zaman Negara-negara di seluruh
belahan dunia terus berusaha unntuk mendongkrak kualitas dan berbagai macam
aspek mulai dari ekonomi, politik, pendididkan dll. Dengan itu munculah Negara-negara
yang mendapatkan predikat sebagai Negara yang standart, baik dan paling baik.
Melihat itu kita sebagai warga Negara Indonesia tentunya harus mengacuh kepada
Negara-negara terpandang, untuk menjadikan Negara kita sebagai peserta dalam
proses pengembangan tersebut. Akan tetapi langkah yang paling mendasar adalah
Indonesia perlu untuk mengembangkan kualitas pendidikan menimbang begitu
lemahnya kualitas pendidikan di Negara kita, di bending dengan Negara-negara
lainya.
Untuk memulai langkah Negara yang sesuai untuk
menjadi cerminan salah satunya adalah jepang, mengapa demikian? Karena ada
beberapa keistimewaan sistem dan keunikan sistem pendidikan di jepang terutama
yang patut di contoh dalam pendidikan tingkat dasar.
Pendidikan dasar di
Jepang memang berfokus kepada pendidikan moral dan kepribadian yang tidak
diajarkan melalui mata pelajaran khusus, tetapi dipraktikkan dalam kehidupan
sehari-hari. Jika di Indonesia, kita mengenal mata pelajaran agama dan budi
pekerti. Namun di Negeri Sakura tidak memiliki mata pelajaran (mapel)
tentang pendidikan moral. Apalagi mengukur kompetensi siswa melalui penilaian
atau mengukur pengetahuan siswa tentang hal tersebut tentu tidak bisa dilakukan
oleh para guru di sana.
“Bentuknya pun dapat bermacam-macam bisa
berupa diskusi terkait dengan berbagai kasus sehari-hari yang terdapat di
sekitar siswa ataupun sebuah wacana tentu dengan cara yang sesuai dengan usia
murid sekolah dasar seperti tentang situasi kemasyarakatan,”
Siswa pun akan
memperoleh penugasan seperti mewawancarai anggota keluarga maupun sosok
tertentu yang ada di lingkungan mereka, uniknya lagi hal tersebut tidak ada
pengulangan maupun tes sehingga membuat siswa menjadi ikhlas dalam
mengerjakannya tanpa berharap nilai.
Karena tidak adanya
keterpaksaan,walaupun tidak dianggap sebagai mata pelajaran khusus, namun
pendidikan moral serta kebiasaan untuk hidup tertib tetap terlihat. Anak-anak
pun diajari tentang tata cara serta berperilaku yang baik terhadap sesama,
orang yang lebih tua dari dirinya maupun yang lebih muda, bahkan tidak dikenal
olehnya. Tata krama pun menjadi hal yang wajib diajarkan kepada siswa sekolah
dasar di Jepang. Merekapun diajari tentang aturan di sekolah, keluarga, dan
tempat umum.
Indonesia bisa
mengadopsi sistem pendidikan dasar di Jepang
Sistem pendidikan
dasar di Jepang memang terbukti mampu untuk menghasilkan sumber daya manusia
yang andal. Indonesia dapat mengadopsi sebagian dari sistem tersebut Walaupun
ada beberapa yang telah dijalankan seperti halnya sistem rayon. Pertama dengan menstandarkan
fasilitas sekolah.
Sekolah Dasar di
Jepang wajib mempunyai sarana olahraga luar, ruang indoor stadium, kolam
renang, ruang musik, ruang memasak, ruang meluki,s ruang komputer, perpustakaan
dengan standar yang sama.
Selain itu, pendidikan
kemandirian dan kedisiplinan diterapkan melalui kegiatan harian dan bukan
berupa teori. Seperti berangkat sekolah secara berkelompok atau tidak diantar
oleh orang tua, bersih-bersih kelas dan sekolah atau tidak memakai cleaning
service, kegiatan makan siang yang dilayani oleh para siswa yang bertugas
secara bergiliran. Selain itu ada juga kegiatan sikat gigi bersama yang
dilakukan rutin setiap hari.
Sekolah Dasar di
Jepang memang mengharuskan untuk para siswanya dapat bertanggung jawab sendiri
akan kebersihan di sekolah. Sehingga kegiatan seperti menyapu dan mengepel
lantai mereka sudah dapat kerjaan tanpa harus mengandalkan petugas kebersihan
di sekolah. Selain itu, mereka juga diajari bagaimana caranya memungut sampah
yang terlihat serta merapikan apa saja yang dinilai oleh mereka berantakan.
Beberapa hal seperti ini justru membuat siswa di Jepang lebih mandiri dan juga
mau bekerja sama dengan rekan tim piket harian.
Maka tidak
mengherankan jika anak SD di Jepang sudah terbiasa untuk membersihkan rumahnya
sendiri atau sekedar membersihkan ruang tidurnya. Tentu saja hal itu membuat
mereka tidak bergantung pada asisten rumah tangga atau sang Bunda di rumah.
Pelajaran berikutnya dari
pendidikan dasar di Jepang adalah menyederhanakan materi pelajaran dengan lebih
mengutamakan pengetahuan yang memang diperlukan oleh anak sehari-hari sesuai
dengan usianya. Dari sini, mereka tidak mengalami stress karena mata elajaran
yang diajarkan di sekolah. Di usia yang masih belia, mereka tidak
terbebani oleh berbagai mata pelajaran yang memberatkan otak mereka.
BACA JUGA !!!
Risks, Games, and Betting Sites That Have The Best
ReplyDeleteA growing market 스포츠 토토 판매점 찾기 샤오 미 for online gambling 신규 가입 머니 지급 is expected to provide the online 먹튀중개소 gambling industry 스포츠토토 매출 샤오미 with over 오즈 포탈 $2.2 billion in 2018, a